Perbedaan Degradable, Biodegradable dan Oxo Biodegradable Plastik
Plastik merupakan salah satu hasil penemuan manusia yang paling banyak digunakan hingga saat ini. Plastik digunakan dalam skala besar dalam produksi item-item injeksi seperti botol untuk minuman, peralatan bayi, wadah untuk makanan, selang, pipa bangunan, botol kecap, botol shampo, sikat gigi, alat makan(sendok, garpu, piring, mangkok, gelas), hingga mainan anak- anak. Kemudian selain bentuk botol-botolan, plastik juga di produksi ke item-item kemasan, yakni kemasan-kemasan seperti kantong fashion, kantong supermarket atau kantong kresek kantong asoy, kantong roti serta packaging-packaging makanan seperti packaging frozen food (vacuum pack Nylon), packaging snack, packaging refill minyak goreng, sabun mandi cair (standing pouch) dan lain sebagainya.
Namun beberapa tahun terakhir ini, penggunaan plastik mendapat perhatian tersendiri. Mengingat bahan ini sangat sulit untuk terurai dan akan menimbulkan masalah bagi lingkungan dalam waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, berbagai inovasi terus dilakukan termasuk dengan mengembangkan plastik yang mudah terurai, yang lebih banyak di sebut plastik degradable, atau plastik ramah lingkungan.
Saat ini, terdapat beberapa istilah penting yang sering dibahas, yakni degradable, biodegradable, dan oxo biodegradable plastics. Untuk mendapatkan pemahaman lebih baik, mari kita ulas perbedaan dari ketiga istilah tersebut.
Plastik Degradable merupakan plastik yang di desain dengan mengubah secara signifikan struktur kimianya dengan proses dan kondisi tertentu, sehingga integritas produk berkurang. Molekul di oksidasi dan diuraikan menjadi ukuran yang lebih kecil.
Plastik Biodegradable adalah plastik yang secara alami dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan alga. Untuk proses plastiknya dari bahan alami seperti contohnya singkong.
Sedangkan Plastik Oxobiodegradable merupakan plastik yang dapat terurai dengan sistem bereaksi dengan cahaya, dan oksigen dari udara, kemudian si plastik akan terpecah menjadi molekul-molekul kecil yang bisa menyerap air, setelah itu, molekul yang telah teroksidasi akan terurai oleh mikro organisme menjadi CO2, H2O, dan biomassa.
Semakin menjamurnya penggunaan oxo biodegradable plastics ini tidak terlepas dari meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan. Kemasan plastik yang tidak terurai telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia, karena mencemari tanah, air, dan udara. Dampak yang paling mudah dilihat adalah banjir akibat tumpukan plastik di sungai atau bahkan kontaminasi logam berat di lautan lepas akibat residu plastik dan bahan pendukungnya.
Secara biaya, penggunaan oxo biodegradable plastics tergolong lebih murah dibandingkan degradable packaging yang berasal dari singkong / tebu. Apalagi oxo biodegradable plastics bisa terurai lebih cepat sekitar 2-3 tahun.
Source : dari berbagai sumber.